Senin, 21 Januari 2019

Cerita Dewasa Reni Gadsi Maniak Sex


Perkenalkan namaku Hendra sampai sekarang aku masih melanjutkan kuliah di sebuah universitas di Magelang. Umurku masih 20 tahun. Cerita ini berawal ketika aku dan temanku Ronald, Jefry dan Rudi yang senang bermain game online ataupun sekedar bermain internet, membuka sebuah game centre dan warnet yang terletak di daerah Magelang Utara.

Pada dasarnya sih kami membuka usaha itu cuman isengiseng aja. Yah dari pada nggak ada kerjaan ataupun malah menghabiskan uang untuk main game atau main internet di tempat lain, mendingan buat sendiri toh bisa nambah uang buat jajan dan beli rokok.

Belum lama usaha kami buka, kami seperti setengah kaget dan senang. Bagaimana kami tidak senang, kebanyakan user kami adalah cewekcewek siswi SMU dengan postur tubuh yang sangat mempesona, bahkan bisa diibaratkan buah apel yang siap di petik. Dan juga masih banyak gadisgadis muda yang main ke tempat kami. Dengan keramahan temanteman ysng selalu sopan dan romantis dalam melayani pelangan, yah kami memang cukup professional. Bahkan postur tubuh kami dan wajah kami juga cukup lumayan mungkin itu juga salah satu faktor yang membuat mereka tertarik untuk selalu datang berkunjung.

Di antara gadisgadis yang masih segar itu ada satu yang sangat istimewa di mataku dan temantemanku. Namanya Reny dia cukup cantik, bukan hanya cantik, luar biasa mungkin dan istimewa tentunya. Terkadang dia datang dengan Karina, Monica dan Cindy temanteman Reny yang juga tidak kalah cantik, tapi lebih istimewa Reny tentunya dan akhirnya suatu kesempatan, dia datang sendiri ke tempat kami. Ketika dia baru duduk aku sapa,

Loh temennya mana Ren, dia hanya menjawab,
Dah pada balik, pada mau les katanya.

Lalu aku berbalik ke mejaku dan berusaha mencuricuri untuk sekedar melihat lekuk tubuhnya dari balik monitor komputerku.

15 menit sudah aku memandangnya, eh dia membalas pandanganku, aku kaget juga janganjangan dia marah, eh dia malah tersenyum. Kareny penasaran dia sedang apa aku mencoba melakukan remote anything ke komputernya, yah kami biasanya menyebutnya dengan katakata SPY, gitu deh bahasa gaulnya. Aku kaget juga setelah tau bahwa dia membuka situssitus yang berhubungan dengan sex dan pornografi. Mukaku memerah, entah suka atau benci, tapi yang jelas kaget sekali. Dengan nekat kucoba mendekati komputernya, lalu kutanya dia,

Hayooooo Reny lagi buka apa,

Kareny tanpa persiapan dia langsung kelabakan seperti anak ayam kehilangan induknya dan dengan cepat dia menutup kolom situssitus tersebut. Tapi dengan cepat aku menjawab,

Ngga papa lah ama gue ini, nyantai aja lagi.

Langsung saja muka dia memerah, entah malu atau takut. Lalu dia menjawab,

Emangnya tadi Hendra liat Reny lagi buka apa?, tanyanya.
Liatlah, ngga perlu ke sini juga Hendra bisa liat dari komputer Hendra , jawabku sambil mengedipkan mata, lalu dia tertawa kecil dan tersenyum manis seperti gadis yang masih polos.

Lalu dengan cepat aku tidak menyianyiakan kesempatan ini aku langsung berkata,

Mau di temenin ngga Ren biar Hendra cariin situssitus yang lebih bermutu.

Dia diam sejenak lalu menjawab,

Ya udah Hendra duduk di sebelah Reny aja, katanya lembut penuh arti.

Waduh bakalan seru nih batinku, untung aja tementemenku yang lain pada bermain basket di dekat situ, jadi semuanya lancar tanpa hambatan. Kami sempet ngobrol sejenak, dan dari situ kuketahui bahwa dia anak pejabat di kota ini, dalam batinku aku berkata wah ternyata anak pejabat membaca bandar bola online,

Lalu mulai kucarikan dia situssitus porno yang belum pernah dia lihat, kulihat raut mukanya berubah seperti cacing kepanasan tangannya tak bisa diam, aku lihat dia sangat terangsang dengan gambargambar dan video yang aku carikan lewat internet. Wah cepet honey dia batinku, lalu tak kubiarkan dia hanya melihat saja, lalu aku berbisik,

Ren dari pada liat, punyaku nganggur neh, kan sayang kalo di diemin, ia kaget kukira dia marah.

Eh ternyata dia malah langsung memegang senjataku yang dari tadi sudah on ketika aku duduk di sebelahnya, kontan saja aku kaget dan senang. Lalu dengan cepat aku juga merangsang dia dengan memegang payudara yang sangat indah itu dari belakang.

Untung warnet lagi sepi batinku dalam hati, anehnya saat itu tak ada satupun pelanggan yang datang, yah mungkin di karenykan hujan yang cukup deras. Kulihat dia kurang puas memegang senjataku jika terhalang oleh celana pendekku, lalu dia mencoba memelorotkan celanaku hingga batang kemaluanku bisa dalam posisi enak untuk di kocok oleh tangannya yang lembut itu. Dan dia berkata,

Hendra punya kamu gede juga ya,

Aku hanya terdiam. Tanpa sadar aku sangat menikmatinya, hingga aku hampir berteriak

Aah uchhhh ahhh terus Ren lalu Reny dengan cepat menutup mulutku dengan ciuman bibirnya yang lembut dan sangat sensual itu.

Wah untung sepi coba klo banyak orang tadi di sini bakalan berabe batinku. Setelah dia puas dia mencium bibirku, dia melanjutkan bola online dengan menciumi kemaluanku, sungguh luar biasa gadis anak pejabat yang masih polos ini melakukan halhal dalam sex yang sangat mengairahkan.

Aku di buat sangat puas olehnya bahkan aku dibuat tak berdaya, 10 menit kemudian aku mengangkat kepalanya dan aku bisikan mesra di telinganya, Ren gantian masak kamu terus yang muasin aku kamu kan belom puas, dia tersenyum pertanda iya. Langsung saja aku puaskan dia di antara sekatsekat yang menjadi pembatas di antara komputerkomputer di warnet ini. Dia kulihat sangat menikmati permainanku, aku mencoba sedikit membuka bajunya untuk melepas Bhnya.

Kareny kami melakukannya di tempat umum aku mencoba untuk menahan diriku untuk tidak mencoba menelanjanginya, sehingga aku tetap merangsang payudaranya di balik seragam sekolahnya, tanpa bisa melihat payudaranya yang berukuran 34 b itu. Dia terdengar mendesah lembut dan sangat sexy,

Aah ah u ah.. hhhhhh ahhhhh terdengar dari mulut nya.

Berkalikali kupilin puttingnya dia mengelinjang hebat sekali, dan meracau tidak karuan.

Aah uh. Hendra terus sayanggggg Hendrayyahhhhhh.

Setelah merangsang buah dadanya aku langsung mencoba mengelus vaginanya dengan jariku, kareny dia memakai rok SMU sehingga tidak sulit untuk melakukannya. Kurasakan vaginanya sudah sangat basah di karenykan rangsanganku di buah dadanya tadi, bulubulu kemaluanya juga kuraba, wow sangat rapi batinku. Aku berusaha tidak memasukan jariku ke vaginanya kareny dia masih perawan.

Kucoba merangsang dia lewat gesekangesekan lembut di tanganku, kurasakan badannya kejang dan keringat keluar dari seragam sekolahnya yang tanpa memakai Bh itu.Dia berulang kali mendesah,

Hendra ampunnn Hendra sayang yuyy nikmattttt.

Padahal itu baru kugesek dengan tangan bagaimana klo kumasukan senjataku ke dalam vaginanya batinku.

Setelah 10 menit melakukan itu dia berteriak.

AahhhhHH hhhhh SSSshhhhhh, dan seketika itu juga dia mengalami orgasme pertamanya.

Kemudian dia terkulai lemas di pelukanku, sambil membelai dia aku membenarkan posisi celanaku dan dia juga mencoba membenarkan letak posisi seragam dan roknya itu.

Lalu aku mengambilkan air minum untuk dia lalu berkata,

Yah gitu aja dah jebol gimana klo ML bisabisa Reny ngga bisa bangun 2 hari garagara kehabisan stamina dong. candaku.

Lalu dia menjawab,

Eh enak aja kan tadi baru training, jadi ya butuh pelatihan dolo kayak tadi.

Aku hanya tertawa kecil, eh malah dia langsung bilang Hendra mau ngajarin Reny yang lebih expert lagi ngga, klo mau abis ini aja kita pergi mau ngga tanyanya. Sejenak aku berpikir tapi langkah langkah agen bola online kaki datang menuju tempat itu dan kulihat wajahwajah temantemanku muncul, diantaranya Ronald, Jefry dan Rudi.

Langsung saja kusapa,

Abis basket kalian, dengan tersenyum Jefry hanya menjawab,
Daripada ngurusin basket mendingan ngurusin Reny.

Mereka pun semua tertawa dan kulihat Reny juga tersenyum nakal dan berusaha menunggu jawabanku. Lalu setelah teman teman ke belakang aku bisikan ke telinga Reny

Ya udah tar gue kasih tau bandar bola penipu ya, Reny tersenyum dan aku pergi berkemas untuk pergi bersama dengan Reny.

Setelah itu kami pergi dengan meminjam mobil milik Ronald. Dalam perjalanan aku bertanya,

Mau kemana ini Ren?,

Dia menjawab.

Di rumah Reny aja kan Papa Mama sedang pergi ke Jakarta kak Adi sedang ke Jogja,

Aku kaget dan berkata,
Bener nih di rumahmu?,
Iya bener katanya.

Setelah kami sampai di rumahnya aku kaget juga dengan rumahnya yang besar seperti istana itu wah gede banget rumahnya dan juga indah.

Setelah memarkir mobilku aku di bimbing Reny untuk masuk ke rumahnya. Wah tampaknya dia terlihat tidak sabar. Lalu aku menunggunya mandi sambil nonton tv dan menikmati hidangan yang sangat enak, kayak Raja nih batinku.

Setelah dia selesai mandi, ia menghampiriku hanya dengan memakai handuk yang dia balutkan di tubuhnya, ketika melihatnya, tenggorokanku seperti tidak dapat menelan kuekue yang tadi aku makan, dan dengan segera Reny mengambil jus jeruk yang ada di meja kamarnya lalu meminumnya, setelah itu mencium bibirku dan mengalirkan jus jeruk yang telah dia minum tadi seolaholah induk yang memberikan makan anakanaknya.

Setelah itu dia membuka handuknya yang tadi membungkus tubuhnya yang putih mulus dan sexy itu. Wah payudaranya benarbenar luar biasa kencang dan besar, tak kusangka anak SMU kelas tiga sudah matang, bulubulu halus yang ketika di warnet tadi aku pegang, aku bisa melihatnya dengan jelas. Sungguh pemandangan yang luar biasa.

Tanpa segansegan lagi dia memintaku untuk menservicenya.

Dia berkata,

Ayo kok malah diem katanya mau ngajarin, ucapnya,
Aku berkata,
Kamu cantik banget Ren tubuhmu juga sexy.

Tanpa menunggu dia bicara langsung saja kubenamkan kepalaku di payudaranya itu dan mencoba untuk merangsang salah satu bagian sensitif itu, lalu dia mulai mendesah seperti tadi,

Aah OuchHhh uhhhhhh Ahhhhhh..,

Dia sangat menikmatinya bahkan sesekali dia menjambak rambutku, kulihat payudaranya sangat kencang dan kenyal sekali sesekali aku meremasremasnya dan aku pun juga sangat menikmatinya, payudara yang indah. Lalu kuteruskan dengan menciumi bagian kewanitaannya, dia terlihat memejamkan mata sangat menikmatinya, dan dia meremasremas payudaranya sendiri mencoba merangsang tubuhnya sebaik mungkin. Ketika klitorisnya kuhisaphisap dia sangat kewalahan dan berteriakteriak,

Hendra aduhh enak ah ouchhhh ahhhHh uhh.

5 menit kemudian, giliran dia merangsang diriku. Kulihat dia mengocok penisku dengan lembut dan menghisapnya bagaikan permen lollipop yang sangat manis,

Oohh ahhhhhhh hahhhh,

Aku sangat menikmatinya, dia menjilati batang kemaluan dan tidak ketinggalan buah zakarku juga ikut dia hisap.

Aku sudah tak bisa berkata apaapa lagi selain menikmati permainanya. Ketika aku hampir memuntahkan laharku aku mencoba melepaskan senjataku dari hisapannya dan gengamannya, lalu kubaringkan dia diranjangnya dan aku berbicara mesra,

Tahan ya sayang, pertamatama sakit tapi nanti juga enak kok, kataku.

Dia mengangguk pertanda iya. Kucoba membobol vaginanya ternyata sangat sulit, pada usaha pertama melesat dan setelah kuoleskan kream di vaginanya, pada usaha ketiga aku berhasil memasukkan separo penisku ke dalam kemaluannya.

Dia menjerit kesakitan,

Hendray sakitT Hendrayyyyy ampunnNnNnnnnn, jeritnya, tapi aku tetap melakukannya dan bless seluruh batang kemaluanku sekarang berada di dalamnya bersamaan dengan bercakbercak darah keperawanannya.

Kubiarkan diam sejenak supaya vaginanya terbiasa menerima kehadiran benda asing itu, setelah kurasakan vaginanya bisa menerima penisku, kucoba menarik maju mundur.

Jeritan sakit yang tadi dia ucapkan berganti dengan desahandesahan wanita yang sedang mengalami persetubuhan yang sangat nikmat. Dan tidak hentihentinya dia selalu mendesah dan setengah berteriak.

Aah terus Hendra sayang kocok terus bikin Reny puas ah ouchhhhh shhhhh terus kocok jangan berhenti sayangggg , rancaunya, aku juga sangat menikmati denyutandenyutan di dalam vaginanya itu, gerakan menghisap yang sangat nikmat sekali di alami oleh penisku kemudian aku membalikan posisinya supaya kami bisa melakukan doggy style.

Lalu kusuruh dia bermain di judi online terpercaya berdiri dan bersandar di depan kaca meja riasnya dan kumasukan senjataku dari belakang sehingga aku bisa menikmati keindahan tubuhnya dan payudaranya serta paras cantik wajahnya dari kaca tersebut.
15 menit kejadian itu berlangsung kudengar dia berteriak,

Aahhhh Hendra aku keluarrrrrrrrrrr., oh tampaknya dia baru saja mendapatkan orgasme pertamanya.

Kucabut penisku dari dalam vaginanya dan membiarkan Reny istirahat sebentar.

Setelah cukup istirahat. Dia mengajakku untuk melanjutkannya di kamar mandinya yang seperti kolam renyng itu kareny sangat luas.

Kontan saja kareny terburu nafsu aku langsung tancap gas dan segera memasukan penisku ke dalam vaginanya yang merah merekah itu. Aku sangat menikmati guyuran shower yang membasahi tubuh kami, seolaholah membasahi jiwa yang kekeringan akan kehausan sex.

Reny terus merancau dan akhirnya aku sangat merasakan kenikmatan yang luar biasa, penisku yang dari tadi disedot kurasakan sangat membengkak dan mencapai klimaks sampai ubunubun rasanya, aku berteriak,

Reny aku mauuuuuuu keeeeluuuarrrrrrrrrrrrrrrrrr mauuu diii kelluariinnn dii mannna?. jeritku menahan nikmat,

Dia sambil ngosngosan bilang

Di dalam ajjjaaaaa,
Ngga papa Rennn,
Laggiii masaaaaaa tiiiidakkk suburrrrrr,

Dan Reny juga tampak merancau lagi dan berteriak,

Yaaaa uuu daaa hhhhh kii taaa ssssaaammaa saaammaaaaaaaaaaaaaaaa.

Aku tak dapat menahan lagi dan jebolah pertahananku kusemburkan maniku di dalam vaginanya dia juga tampak mencapai orgasme keduanya.

Setelah itu dia masih menjilati kemaluanku dan membersihkan sisasisa maniku, lalu kami mandi bersama.
Setelah selesai aku pamit pulang, aku pamit dengan mengecup kening Reny dan berkata pelajarannya udah cukup kan, dia hanya tersenyum dengan lembut sungguh seperti gadis yang sangat polos dan berkata ,

Hendra besok kesini ya ajak Ronald, Jefry ama Rudi, jangan lupa loh .

Aku cukup bingung kok ngajak yang lain segala ya batinku. Lalu selepas jam 6 malam esoknya kami ber 4 berkunjung ke rumah Reny. Betapa kagetnya kami ketika di sana kami disambut dengan mesra oleh keempat gadis yang sangat cantik di antaranya Karina, Monica, Cindy dan Reny tentunya, lalu tanpa basabasi lagi mereka berkata.

Wah wah kak Hendra jahat kok kitakita kemaren ngga diajak sech, yang di ajak cumin Reny aja, ngga suka ya ma kitakita?, kontan saja aku sendiri kaget.

Dan temantemanku juga ikutan binggung, lalu tanpa rasa malu Reny menjawab

Hendra kemaren ma aku ML loh.

Aku kaget kenapa dia membuka rahasiaku tapi sebelum aku sempat bicara Reny menjawab
Jadi hari ini Ronald, Jefry ama Rudi ngajarin Karina, Monica and Cindy, terus Reny tentunya ama Hendra dong, katanya.

Tentu saja teman teman ku ngga jadi marah malah jadi senang, lalu aku berkata dalam hati wah rejeki mereka juga neh. Lalu kami pergi ke daerah Kaliurang dan menyewa sebuah villa di sana dan melewati hari dan malam penuh akan nafsu, gairah dan kehausan akan sex.

Dan sampai sekarang jika ada waktu kami masih melakukannya baik di kamar mandi warnetku, di rumah Reny, di hotel atau villa.

Bahkan sekarang banyak pelanggan wanitaku menjadi kekasihku hanya untuk semalam/one night stand. Begitu juga dengan temantemanku Ronald, Jefry dan Rudi mereka juga kalang kabut menerima order dari para wanita yang kesepian. Tapi atas dasar suka sama suka, maaf kami bukan Gigolo.

Baca Juga : Remaja sedang di Mabuk Asmara

Minggu, 20 Januari 2019

Cerita Dewasa Melepas Rindu Ketika Hujan


Kisah ini terjadi ketika aku mash berumur delapanbelas tahun, murid kelas dua sekolah teknik setingkat SMU di sebuah kota kabupaten di Sumatera.

Namaku Didit. Aku lahir di satu keluarga pegawai perkebunan yang memiliki lima orang anak yang semua lakilaki. Yang tertua adalah aku. Dan ini menjadi akar masalah pada kehidupan remajaku. Jarang bergaul dengan perempuan selain ibuku, akupun jadi canggung kalau berdekatan dengan perempuan. Maklumlah di sekolahku umumnya juga cowok semua, jarang perempuan.

Selain itu aku merasa rendah diri dengan penampilan diriku di hadapan perempuan. Aku tinggi kurus dan hitam, jauh dari ciriciri pemuda ganteng. Wajahku jelek dengan tulang rahang bersegi. Karena tampangku yang mirip keling, temantemanku memanggil aku Pele, karena aku suka main sepakbola.

Tapi sekalipun aku jelek dan hitam, otakku cukup encer. Pelajaran ilmu pasti dan fisika tidak terlalu sulit bagiku. Dan juga aku jagoan di lapangan sepakbola. Posisiku adalah kiri luar. Jika bola sudah tiba di kakiku penonton akan bersoraksorai karena itu berarti bola sudah sukar direbut dan tak akan ada yang berani nekad main keras karena kalau sampai beradu tulang kering, biasanya merekalah yang jatuh meringkuk kesakitan sementara aku tidak merasa apaapa. Dan kalau sudah demikian lawan akan menarik kekuatan ke sekitar kotak penalti membuat pertahanan berlapis, agar gawang mereka jangan sampai bobol oleh tembakanku atau umpan yang kusodorkan. Hanya itulah yang bisa kubanggakan, tak ada yang lain.

Tampang jelek muka bersegi, tinggi kurus dan hitam ini sangat mengganggu aku, karena aku sebenarnya ingin sekali punya pacar. Bukan pacar sembarang pacar, tetapi pacar yang cantik dan seksi, yang mau diremasremas, dicipoki dan dipelukpeluk, bahkan kalau bisa lebih jauh lagi dari itu. Dan ini masalahnya. Kotaku itu adalah kota yang masih kolot, apalagi di lingkungan tempat aku tinggal. Pergaulan antara lakilaki dan perempuan yang sedikit mencolok menjadi sorotan tajam masyarakat. Dan jadi bahan gunjingan ibuibu antar tetangga.

Oh ya mungkin ada yang bertanya mengapa kok soal punya pacar atau tidak punya pacar saja begitu penting. Ya itulah. Rahasianya aku ini punya nafsu syahwat besar sekali. Entahlah, barangkali aku ini seorang *********. Melihat ayam atau ****** main saja, aku bisa tegang. Setiap pagi penisku keras seperti kayu sehingga harus dikocok sampai muncrat dulu baru berkurang kerasnya. Dan kalau muncrat bukan main banyaknya yang keluar. Mungkin karena ukuranku yang lebih panjang dari ukuran ratarata. Dan saban melihat perempuan cantik syahwatku naik ke kepala. Apalagi kalau kelihatan paha. Aku bisa tak mampu berpikir apaapa lagi kalau gadis dan perempuan cantik itu lewat di depanku. Senjataku langsung tegang kalau melihat dia berjalan berlenggaklenggok dengan panggul yang berayun ke kiri dan ke kanan. Ngaceng abis kayak siap berlaga.

Dia? Ya dia. Maksudku Lala dan .. Tante Ratih.

Lala adalah murid salahsatu SMU di kotaku. Kecantikannya jadi buah bibir para cowok lanang seantero kota. Dia tinggal dalam jarak beberapa rumah dari rumahku, jadi tetanggaku juga. Aku sebenarnya ingin sekali seandainya Lala jadi pacarku, tapi mana bisa. Cowokcowok keren termasuk anakanak penggede pada ngantri ngapelin dia, mencoba menjadikannya pacar. Hampir semua bawa mobil, kadang mobil dinas bapaknya, mana mampu aku bersaing dengan mereka. Terkadang kami berpapasan kalau ada kegiatan RK atau kendurian, tetapi aku tak berani menyapa, dia juga tampaknya tidak tertarik hendak berteguran dengan aku yang muka saja bersegi dan hitam pula. Ya pantaslah, karena cantik dan dikejarkejar banyak pemuda, bahkan orang berumur juga, dia jadi sombong, mentangmentang. Atau barangkali itu hanya alasanku saja. Yang benar adalah, aku memang takut sama perempuan cantik. Berdekatan dengan mereka aku gugup, mulutku terkatup gagu dan nafasku sesak. Itu Lala.

Dan ada satu lagi perempuan yang juga membuat aku gelisah jika berada di dekatnya. Tante Ratih. Tante Ratih tinggal persis di sebelah rumahku. Suaminya pemasok yang mendatangkan beberapa bahan kebutuhan perkebunan kelapa sawit. Karena itu dia sering bepergian. Kadang ke Jakarta, Medan dan ke Singapura. Belum lama mereka menjadi tetangga kami. Entahlah orang dari daerah mana suaminya ini. Tapi aku tahu Tante Ratih dari Bandung, dan dia ini wuahh mak sungguhsungguh audzubile cantiknya. Wajah cakep. Putih. Bodinya juga bagus, dengan panggul berisi, paha kokoh, meqi tebal dan pinggang ramping. Payudaranya juga indah kenceng serasi dengan bentuk badannya. Pernah di acara pentas terbuka di kampungku kala tujuhbelas agustusan dia menyumbangkan peragaan tari jaipongan. Wah aku betulbetul terpesona.

Dan Tante Ratih ini teman ibuku. Walau umur mereka berselisih barangkali 15 tahun, tapi mereka itu cocok satu sama lain. Kalau bergunjing bisa berjamjam, maklum saja dia tidak punya anak dan seperti ibuku tidak bekerja, hanya ibu rumahtangga saja. Terkadang ibuku datang ke rumahnya, terkadang dia datang ke rumahku.

Cerita Dewasa Tante Dan satu kebiasaan yang kulihat pada Tante Ratih ini, dia suka duduk di sofa dengan menaikkan sebelah atau kedua kakinya di lengan sofa. Satu kali aku baru pulang dari latihan sepakbola, saat membuka pintu kudapati Tante Ratih lagi bergunjing dengan ibuku. Rupanya dia tidak mengira aku akan masuk untuk membaca bandar bola online, dan cepatcepat menurunkan sebelah kakinya dari sandaran lengan sofa, tapi aku sudah sempat melihat celah kangkangan kedua pahanya yang putih padat dan celana dalam merah jambu yang membalut ketat meqinya yang bagus cembung. Aku mereguk ludah, kontolku kontak berdiri. Tanpa bicara apapun aku terus ke belakang. Dan sejak itu pemandangan sekilas itu selalu menjadi obsesiku. Setiap melihat Tante Ratih, aku ingat kangkangan paha dan meqi tebal dalam pagutan ketat celana dalamnya.

Oh ya mengenai Tante Ratih yang tak punya anak. Saya mendengar ini terkadang jadi keluhkesahnya pada ibuku. Aku tak tahu benar mengapa dia dan suaminya tak punya anak, dan entah apa yang dikatakan ibuku mengenai hal itu untuk menghibur dia.

Apalagi? Oh ya, ini yang paling penting yang menjadi asalmuasal cerita. Kalau bukan karena ini barangkali takkan ada cerita hehehhehe . Ratih ini, dia takut sekali sama setan, tapi anehnya suka nonton film setan di televisi hehehe . Terkadang dia nonton di rumah kami kalau suaminya lagi ke kota lain untuk urusan bisnesnya. Pulangnya dia takut, lalu ibuku menyuruh aku mengantarnya sampai ke pintu rumahnya.

Dan inilah permulaan cerita.

Pada suatu hari tetangga sebelah kanan rumah Tante Ratih dan suaminya (kami di sebelah kiri) meninggal. Perempuan tua ini pernah bertengkar dengan Tante Ratih karena urusan sepele. Kalau tidak salah karena soal ayam masuk rumah. Sampai si perempuan meninggal karena penyakit bengek, mereka tidak berteguran.

Tetangga itu sudah tiga hari dikubur tak jauh di belakang rumahnya, sewaktu suami Tante Ratih, Om Hendra berangkat ke Singapur untuk urusan bisnes pasokannya. Sepanjang hari setelah suaminya berangkat Tante Ratih uringuringan sama ibuku di rumahku. Dia takut sekali karena sewaktu masih hidup tetangga itu mengatakan kepada banyak orang bahwa sampai di kuburpun dia tidak akan pernah berbaikan dengan Tante Ratih.

Lanjutannya bola online ketika aku pulang dari latihan sepakbola, ibu memanggilku. Katanya Tante Ratih takut tidur sendirian di rumahnya karena suaminya lagi pergi. Dan pembantunya sudah dua minggu dia berhentikan karena kedapatan mencuri. Sebab itu dia menyuruhku tidur di ruang tamu di sofa Tante Ratih. Mulamula aku keberatan dan bertanya mengapa bukan salah seorang dari adikadikku. Kukatakan aku mesti sekolah besok pagi. Yang sebenarnya seperti sudah saya katakan sebelumnya, saya selalu gugup dan tidak tenteram kalau berdekatan dengan Tante Ratih (tapi tentu saja ini tak kukatakan pada ibuku). Kata ibuku adikadikku yang masih kecil tidak akan membantu membuat Tante Ratih tenteram, lagi pula adikadikku itupun takut janganjangan didatangi arwah tetangga yang sudah mati itu hehehehe.

Lalu malamnya aku pergi ke rumah Tante Ratih lewat pintu belakang. Tante Ratih tampaknya gembira aku datang. Dia mengenakan daster tipis yang membalut ketat badannya yang sintal padat.

Mari makan malam Dit, ajaknya membuka tudung makanan yang sudah terhidang di meja.

Saya sudah makan, Tante, kataku, tapi Tante Ratih memaksa sehingga akupun makan juga.

Didit, kamu kok pendiam sekali? Berlainan betul dengan adikadik dan ibumu, kata Tante Ratih selagi dia menyendok nasi ke piring.

Aku sulit mencari jawaban karena sebenarnya aku tidak pendiam. Aku tak banyak bicara hanya kalau dekat Tante Ratih saja, atau Lala atau perempuan cantik lainnya. Karena gugup.

Tapi Tante suka orang pendiam, sambungnya.

Kami makan tanpa banyak bicara, habis itu kami nonton televisi acara panggung musik pop. Kulihat Tante Ratih berlaku hatihati agar jangan sampai secara tak sadar menaikkan kakinya ke sofa atau ke lengan sofa. Selesai acara musik kami lanjutkan mengikuti warta berita lalu filem yang sama sekali tidak menarik. Karena itu Tante Ratih mematikan televisi dan mengajak aku berbincang menanyakan sekolahku, kegiatanku seharihari dan apakah aku sudah punya pacar atau belum. Aku menjawab singkatsingkat saja seperti orang bloon. 

Kelihatannya dia memang ingin mengajak aku terus bercakapcakap karena takut pergi tidur sendirian ke kamarnya. Namun karena melihat aku menguap, Tante Ratih pergi ke kamar dan kembali membawa bantal, selimut dan sarung. Di rumah aku biasanya memang tidur hanya memakai sarung karena penisku sering tidak mau kompromi. Tertahan celana dalam saja bisa menyebabkan aku merasa tidak enak bahkan kesakitan. 

Tante Ratih sudah masuk ke kamarnya dan aku baru menanggalkan agen bola online baju sehingga hanya tinggal singlet dan meloloskan celana blujins dan celana dalamku menggantinya dengan sarung ketika hujan disertai angin kencang terdengar di luar. Aku membaringkan diri di sofa dan menutupi diri dengan selimut wol tebal itu ketika suara angin dan hujan ditingkah gemuruh guntur dan petir sabung menyabung. Angin juga semakin kencang dan hujan makin deras sehingga rumah itu seperti bergoyang. Dan tibatiba listrik mati sehingga semua gelap gulita.

Kudengar suara Tante memanggil di pintu kamarnya.

Ya, Tante?

Tolong temani Tante mencari senter.

Dimana Tante?, aku mendekat merabaraba dalam gelap ke arah dia.

Barangkali di laci di dapur. Tante mau ke sana. Tante baru saja menghabiskan kalimatnya saat tanganku menyentuh tubuhnya yang empuk. Ternyata persis dadanya. Cepat kutarik tanganku.

Saya kira kita tidak memerlukan senter Tante. Bukankah kita sudah mau tidur? Saya sudah mengantuk sekali.

Tante takut tidur dalam gelap Dit.

Gimana kalau saya temani Tante supaya tidak takut?, aku sendiri terkejut dengan katakata yang keluar dari mulutku, mungkin karena sudah mengantuk sangat. Tante Ratih diam beberapa saat.

Di kamar tidur Tante?, tanyanya.

Ya saya tidur di bawah, kataku. di karpet di lantai. Seluruh lantai rumahnya memang ditutupi karpet tebal.

Di tempat tidur Tante saja sekalian asal ..

Aku terkesiap. A asal apa Tante?

Asal kamu jangan bilang sama temantemanmu, Tante bisa dapat malu besar. Dan juga jangan sekalikali bilang sama ibumu.

Ah buat apa itu saya bilangbilang? Tidak akan, Tante. Dalam hati aku melonjaklonjak kegirangan. Tak kusangka aku bakalan dapat durian runtuh, berkesempatan tidur di samping Tante Ratih yang cantik banget. Siapa tahu aku nanti bisa nyenggolnyenggol dia sedikitsedikit.

Merabaraba seperti orang buta menjaga jangan sampai terantuk ke dinding aku kembali ke sofa mengambil selimut dan bantal, lalu kembali merabaraba ke arah Tante Ratih di pintu kamarnya. Cahaya kilat dari kisikisi di puncak jendela membantu aku menemukan keberadaannya dan dia membimbing aku masuk. Badan kami berantuk saat dia menuntun aku ke tempat tidurnya dalam gelap. Ingin sekali aku merangkul tubuh empuknya tetapi aku takut dia marah. Akhirnya kami berdua berbaring berjajar di tempat tidur. Selama proses itu kami sama menjaga agar tidak terlalu banyak bersentuhan badan. Perasaanku tak karuan. Baru kali inilah aku pernah tidur dengan perempuan bahkan dengan ibuku sendiripun tak pernah. Perempuan cantik dan seksi lagi.

Kamu itu kurus tapi badanmu kok keras Dit? bisiknya di sampingku dalam gelap. Aku tak menjawab.

Seandainya kau tahu betapa ******ku lebih keras lagi sekarang ini, kataku dalam hati. Aku berbaring miring membelakangi dia. Lama kami berdiam diri. Kukira dia sudah tidur, yang jelas aku tak bisa tidur. Bahkan mataku yang tadinya berat mengantuk, sekarang terbuka lebar.

Dit, kudengar dia memecah keheningan. Kamu pernah bersetubuh?

Nafasku sesak dan mereguk ludah.

Belum Tante, bahkan melihat celana dalam perempuanpun baru sekali. Wah berani sekali aku.

Celana dalam Tante?

Hmmh.

Kamu mau nanggelin Dit? dalam gelap kudengar dia menahan tawa.

Aku hampirhampir tak percaya dia mengatakan itu.

Nanggelin celana dalam Tante?

Iya. Tapi jangan dibilangin siapapun.

Aku diam agak lama.

Takutnya nanti bilah saya tidak mau kendor Tante.

Nanti Tante kendorin.

Sama apa?

Ya tanggelin dulu. Nanti bilahmu itu tahu sendiri. Suaranya penuh tantangan.

Dan akupun berbalik, nafsuku menggelegak. Aku tahu inilah kesempatan emas untuk melampiaskan hasrat berahiku yang terpendam pada perempuan cantikseksi selama bertahuntahun usia remajaku. Rasanya seperti aku dapat peluang emas di depan gawang lawan dalam satu pertandingan final kejuaraan besar melawan kesebebelasan super kuat, dimana pertandingan bertahan 00 sampai menit ke85. Umpan manis disodorkan penyerang tengah ke arah kiri. Bola menggelinding mendekati kotak penalti. Semua mengejar, kiper terjatuh dan aku tiba lebih dulu. 

Dengan kekuatan penuh kulepaskan tembakan geledek. GOL! Begitulah rasanya ketika aku tergesa melepas sarungku dan menyerbu menanggalkan celana dalam Tante Ratih. Lalu dalam gelap kuraih kaitan BH dipunggungnya, dia membantuku. Kukucup mulutnya. Kuremas buah dadanya dan tak sabaran lagi kedua kakiku masuk ke celah kedua pahanya. Kukuakkan paha itu, kuselipkan paha kiriku di bawah paha kanannya dan dengan satu tikaman kepala kontolku menerjang tepat akurat ke celah labianya yang basah. Saya tancapkan terus. MASUK!

Aku menyetubuhi Tante Ratih begitu tergesagesa. Sambil menusuk liang vaginanya kedua buah dadanya terus kuremas dan kuhisap dan bibirnya kupilin dan kulumat dengan mulutku. Mataku terbeliak saat penisku kumajumundurkan, kutarik sampai tinggal hanya kepala lalu kubenam lagi dalam mereguk nikmat sorgawi vaginanya. Kenikmatan yang baru pertama kalinya aku rasakan. Ohhhhh Ohhhhh .

Tetapi malangnya aku bermain bandar bola penipu, barangkali baru delapan kali aku menggenjot, itupun batang kemaluanku baru masuk dua pertiga sewaktu dia muntahmuntah dengan hebat. Spermaku muncrat tumpah ruah dalam lobang kewanitaannya. Dan akupun kolaps. Badanku penuh keringat dan tenagaku rasanya terkuras saat kusadari bahwa aku sudah knocked out. Aku sadar aku sudah keburu habis sementara merasa Tante Ratih masih belum apaapa, apalagi puas.

Dan tibatiba listrik menyala. Tanpa kami sadari rupanya hujan badai sudah reda. Dalam terang kulihat Tante Ratih tersenyum disampingku. Aku malu. Rasanya seperti dia menertawakan aku. Lakilaki loyo. Main beberapa menit saja sudah loyo.

Lain kali jangan terlampau tergesagesa dong sayang, katanya masih tersenyum. Lalu dia turun dari ranjang. Hanya dengan kimono yang tadinya tidak sempat kulepas dia pergi ke kamar mandi, tentunya hendak cebok membersihkan spermaku yang berlepotan di celah selangkangannya.

Keluar dari kamar mandi kulihat dia ke dapur dan akupun gantian masuk ke kamar mandi membersihkan penis dan pangkal penisku berserta rambutnya yang juga berlepotan sperma. Habis itu aku kembali ke ranjang. Apakah akan ada babak berikutnya? Tanyaku dalam hati. Atau aku disuruh kembali ke sofa karena lampu sudah nyala?

Tante Ratih masuk ke kamar membawa cangkir dan sendok teh yang diberikan padaku.

Apa ini Tante?

Telor mentah dan madu lebah pengganti yang sudah kamu keluarkan banyak tadi, katanya tersenyum nakal dan kembali ke dapur.

Akupun tersenyum gembira. Rupanya akan ada babak berikutnya. Dua butir telur mentah itu beserta madu lebah campurannya kulahap dan lenyap kedalam perutku dalam waktu singkat. Dan sebentar kemudian Tante kembali membawa gelas berisi air putih.

Dan kami duduk bersisian di pinggir ranjang.

Enak sekali Tante, bisikku dekat telinganya.

Telor mentah dan madu lebah?, tanyanya.

Bukan. Meqi Tante enak sekali.

Mau lagi? tanyanya menggoda.

Iya Tante, mau sekali, kataku tak sabar dengan melingkarkan tangan di bahunya.

Tapi yang slow ya Dit? Jangan buruburu seperti tadi.

Iya Tante, janji.

Dan kamipun melakukannya lagi. Walau di kota kabupaten aku bukannya tidak pernah nonton filem bokep. Ada temanku yang punya kepingan VCDnya. Dan aku tahu bagaimana foreplay dilakukan. Sekarang aku coba mempraktekkannya sendiri. Mulamula kucumbu dada Tante Ratih, lalu lehernya. Lalu turun ke pusar lalu kucium dan kujilat ketiaknya, lalu kukulum dan kugigitgigit pentilnya, lalu jilatanku turun kembali ke bawah seraya tanganku meremasremas kedua payudaranya. Lalu kujilat belahan vaginanya. Sampai disini Tante Ratih mulai merintih. Kumainkan itilnya dengan ujung lidahku. Tante Ratih mengangkatangkat panggulnya menahan nikmat. Dan akupun juga sudah tidak tahan lagi. Penisku kembali tegang penuh dan keras seakan berteriak memaki aku dengan marah Cepatlah *******, jangan berlehaleha lagi, teriaknya tak sabar. Penis yang hanya memikirkan mau enaknya sendiri saja.

Aku merayap di atas tubuh Tante Ratih. Tangannya membantu menempatkan bonggol kepala penisku tepat di mulut lobang kemaluannya. Dan tanpa menunggu lagi aku menusukkan penisku dan membenamkannya sampai dua pertiga. Lalu kupompa dengan ganas.

Diiiiiiiit, rengeknya mereguk nikmat sambil merangkul leher dan punggungku dengan mesra. Rangkulan Tante Ratih membuat aku semakin bersemangat dan terangsang. Pompaanku sekarang lebih kuat dan rengekan Tante Ratih juga semakin manja. Dan kupurukkan seluruh batangku sampai ujung kepada penisku menyentuh sesuatu di dasar rahim Tante. Sentuhan ini menyebabkan Tante menggeliatgeliat memutar panggulnya dengan ganas, meremas dan menghisap kontolku. Reaksi Tante ini menyebabkan aku kehilangan kendali. Aku bobol lagi. Spermaku muncrat tanpa dapat ditahantahan lagi. Dan kudengar Tante Ratih merintih kecewa. Kali ini aku keburu knocked out selagi dia hampir saja mencapai orgasme.

Maafkan Tante, bisikku di telinganya.

Tak apaapa Dit, katanya mencoba menenangkan aku. Dihapusnya peluh yang meleleh di pelipisku.

Dit, jangan bilangbilang siapapun ya sayang? Tante takut sekali kalau ibumu tahu. Dia bakalan marah sekali anaknya Tante makan, katanya tersenyum masih tersengalsengal menahan berahi yang belum tuntas penuh. Kontolku berdenyut lagi mendengar ucapan Tante itu, apa memang aku yang dia makan bukannya aku yang memakan dia? Dan aku teringat pada kekalahanku barusan. Kelelakianku tersinggung. Diamdiam aku bertekad untuk menaklukkannya pada kesempatan berikutnya sehingga tahu rasa, bukan dia yang memakan aku tetapi akulah yang memakan dia.

Aku terbangun pada kokokan ayam pertama. Memang kebiasaanku bangun pagipagi sekali. Karena aku perlu belajar. Otakku lebih terbuka mencerna rumusrumus ilmu pasti dan fisika kalau pagi. Kupandang Tante Ratih yang tergolek miring disampingku. Dia masih tidak bercelana dalam dan tidak berBH. Sebelah kakinya menjulur dari belahan kimono di selangkangannya membentuk segitiga sehingga aku dapat melihat bagian dalam pahanya yang putih padat sampai ke pangkalnya. Ujung jembutnya juga kulihat mengintip dari pangkal pahanya itu dan aku juga bisa melihat sebelah buah dadanya yang tidak tertutup kimono. Aku sudah hendak menerkam mau menikmatinya sekali lagi sewaktu aku merasa desakan mau buang air kecil. Karena itu pelanpelan aku turun dari ranjang terus ke kamar mandi.

Aku sedang membasuh muka dan kumurkumur sewaktu Tante Ratih mengetok pintu kamar mandi. Agak kecewa kubukakan pintu dan Tante Ratih memberikan handuk bersih. Dia sodorkan juga gundar gigi baru dan odol.

Ini Dit, mandi saja disini, katanya. Barangkali dia kira aku akan pulang ke rumahku untuk mandi? Goblok bener.

Akupun cepatcepat mandi. Keluar dari kamarmandi dengan sarung dan singlet dan handuk yang membalut tengkuk, kedua pundak dan lengan kulihat Tante Ratih sudah di dapur menyiapkan sarapan.

Ayo sarapan Dit. Tante juga mau mandi dulu, katanya meninggalkan aku.

Kulihat di meja makan terhidang roti mentega dengan botol madu lebah Australia disampingnya dan semangkok besar cairan kental berbusa. Aku tahu apa itu. Teh telor. Segera saja kuhirup dan rasanya sungguh enak sekali di pagi yang dingin sambil bermain poker di judi online terpercaya. Saya yakin paling kurang ada dua butir telor mentah yang dikocokkan Tante Ratih dengan pengocok telur disana, lalu dibubuhi susu kental manis cap nona dan bubuk coklat. Lalu cairan teh pekat yang sudah diseduh untuk kemudian dituang dengan air panas sembari terus dikacau dengan sendok. Lezat sekali. Dan dua roti mentega berlapis juga segera lenyap ke perutku. Kumakan habis selagi berdiri. Madu lebahnya kusendok lebih banyak.

Tante tidak lama mandinya dan aku sudah menunggu tak sabar.

Dengan hanya berbalut handuk Tante keluar dari kamar mandi.

Tante, ini teh telornya masih ada, kataku.

Kok tidak kamu habiskan Dit? tanyanya.

Tante kan juga memerlukannya , kataku tersenyum lebar. Dia menerima gelas besar itu sambil tersenyum mengerling lalu menghirupnya.

Saya kan dapat lagi ya Tante, tanyaku menggoda. Dia menghirup lagi dari gelas besar itu. Tapi jangan buruburu lagi ya? katanya tersenyum dikulum. Dia menghirup lagi sebelum gelas besar itu dia kembalikan padaku. Dan aku mereguk sisanya sampai habis.

Penuh hasrat aku mengangkat dan memondong Tante Ratih ke kamar tidur.

Duh, kamu kuat sekali Dit, pujinya melekapkan wajah di dadaku.

Kubaringkan dia di ranjang, handuk yang membalut tubuh telanjangnya segera kulepas. Duhhh cantik sekali. Segalanya indah. Wajah, toket, perut, panggul, meqi, paha dan kakinya. Semuanya putih mulus mirip artis filem Jepang.

Semula aku ragu bagaimana memulainya. Apa yang mesti kuserang dulu, karena semuanya menggiurkan. Tapi dia mengambil inisiatif. Dilingkarkannya tangannya ke leherku dan dia dekatkan mulutnya ke mulutku, dan akupun melumat bibir seksinya itu. Dia julurkan lidahnya yang aku hisaphisap dan perasan airludahnya yang lezat kureguk. Lalu kuciumi seluruh wajah dan lehernya. Lalu kuulangi lagi apa yang aku lakukan padanya tadi malam. Meremasremas payu daranya, menciumi leher, belakang telinga dan ketiaknya, menghisap dan menggigit sayang pentil susunya. Sementara itu tangan Tante juga liar merangkul punggung, mengusap tengkuk, dan meremasremas rambutku.

Lalu sesudah puas menjilat buah dada dan mengulum pentilnya, ciumanku turun ke pusar dan terus ke bawah. Seperti kemarin aku kembali menciumi jembut di vaginanya yang tebal seperti martabak Bangka, menjilat klitoris, labia dan tak lupa bagian dalam kedua pahanya yang putih. Lalu aku mengambil posisi seperti tadi malam untuk menungganginya.

Tante menyambut penisku di liang vaginanya dengan gairah. Karena Tante Ratih sudah naik birahi penuh, setiap tusukan penisku menggesek dinding liangnya tidak hanya dinikmati olehku tetapi dinikmati penuh oleh dia juga.

Setiap kali sambil menahan nikmat dia berbisik di telingaku Jangan buruburu ya sayang, .. jangan buruburu ya sayang. Dan aku memang berusaha mengendalikan diri menghemat tenaga. Kuingat katakata pelatih sepakbolaku. Kamu itu main dua kali 45 menit, bukannya cuman setengah jam. Karena itu perlu juga latihan lari marathon. Dari pengalaman tadi malam kujaga agar penisku yang memang berukuran lebih panjang dari orang kebanyakan itu jangan sampai terbenam seluruhnya karena akan memancing reaksi liar tak terkendali dari Tante Ratih. Aku bisa bobol lagi. Aku menjaga hanya masuk dua pertiga atau tiga perempat.

Dan kurasakan Tante Ratih juga berusaha mengendalikan diri. Dia hanya menggerakkan panggulnya sekadarnya menyambut kocokan batangku. Kerjasama Tante membantu aku. Untuk lima menit pertama aku menguasai bola dan lapangan sepenuhnya. Kujelajahi sampai dua pertiga lapangan sambil mengarak dan mendrible bola, sementara Tante merapatkan pertahanan menunggu serangan sembari melayani dan menghalau tusukantusukanku yang mengarah ke jaring gawangnya. Selama lima menit berikutnya aku semakin meningkatkan tekanan.

Terkadang bola kubuang ke belakang , lalu kugiring dengan mengilik ke kiri dan ke kanan, terkadang dengan gerakan berputar. Kulihat Tante mulai kewalahan dengan taktikku. Lima menit berikutnya Tante mulai melancarkan serangan balasan. Dia tidak lagi hanya bertahan. Back kiri dan bek kanan bekerjasama dengan gelandang kiri dan gelandang kanan, begitupun kiri luar dan kanan luar bekerjasama membuat gerakan menjepit barisan penyerangku yang membuat mereka kewalahan. Sementara merangkul dan menjepitkan paha dan kakinya ke panggulku Tante Ratih berbisik mesra jangan buruburu ya sayang . jangan tergesagesa ya Dit?. Akupun segera mengendorkan serangan, menahan diri. Dan lima menit lagi berlalu.

Lalu aku kembali mengambil inisiatif menjajaki mencari titik lemah pertahanan Tante Ratih. Aku gembira karena aku menguasai permainan dan lima menit lagi berlalu. Tante Ratih semakin tersengalsengal, rangkulannya di punggung dan kepalaku semakin erat. Dan aku tidak lagi melakukan penjajakan. Aku sudah tahu titik kelemahan pertahanannya. Sebab itu aku masuk ke tahap serangan yang lebih hebat. Penggerebekan di depan gawang. Penisku sudah lebih sering masuk tiga perempat menyentuh dasar liang kenikmatan Tante Ratih. Setiap tersentuh Tante Ratih menggelinjang. Dia pererat rangkulannya dan dengan nafas tersengal dia kejar mulutku dengan mulutnya dan mulut dan lidah kamipun kembali berlumatan dan kerkucupan.

Dit, bisiknya. Punyamu panjang sekali.

Memek Tante tebal dan enak sekali, kataku balas memuji dia. Dan pertempuran sengit dan panas itu berlanjut lima lalu sepuluh menit lagi. Lalu geliat Tante Ratih semakin menggila dan ini menyebabkan aku semakin gila pula memompa. Aku tidak lagi menahan diri. Aku melepaskan kendali syahwat berahiku selepaslepasnya. Kutusuk dan kuhunjamkan kepala ******ku sampai ke pangkalnya berkalikali dan berulangulang ke dasar rahimnya sampai akhirnya Tante Ratih tidak sadar menjerit oooooohhhhhh . Aku terkejut, cepat kututup mulutnya dengan tanganku, takut kedengaran orang, apalagi kalau kedengaran oleh ibuku di sebelah. Sekalipun demikian pompaanku yang dahsyat tidak berhenti. Dan saat itulah kurasakan tubuh Tante Ratih berkelojotan sementara mulutnya mengeluarkan suara lolongan yang tertahan oleh tanganku. Dia orgasme hebat sekali.

Sudah Dit, Tante sudah tidak kuat lagi, katanya dengan nafas panjangsingkatan setelah mulutnya kulepas dari bekapanku. Kulihat ada keringat di hidung, di kening dan pelipisnya. Wajah itu juga kelihatan letih sekali. Aku memperlambat lalu menghentikan kocokanku. Tapi senjataku masih tertanam mantap di memek tebalnya.

Enak Tante?, bisikku.

Iya enak sekali Dit. Kamu jantan. Sudah ya? Tante capek sekali, katanya membujuk supaya aku melepaskannya. Tapi mana aku mau? Aku belum keluar, sementara batang kelelakianku yang masih keras perkasa yang masih tertancap dalam di liang kenikmatannya sudah tidak sabaran hendak melanjutkan pertempuran.

Sebentar lagi ya Tante, kataku meminta , dan dia mengangguk mengerti. Lalu aku melanjutkan melampiaskan kocokanku yang tadi tertunda. Kusenggamai dia lagi sejadijadinya dan berahinya naik kembali, kedua tangannya kembali merangkul dan memiting aku, mulutnya kembali menerkam mulutku. Lalu sepuluh menit kemudian aku tak dapat lagi mencegah air maniku menyemprot berkalikali dengan hebatnya, sementara dia kembali berteriak tertahan dalam lumatan mulut dan lidahku. Liang vaginanya berdenyutdenyut menghisap dan memerah spermaku dengan hebatnya seperti tadi. Kakinya melingkar memiting panggul dan pahaku.

Persetubuhan nikmat diantara kami ternyata berulang dan berulang dan berulang dan berulang lagi saban ada kesempatan atau tepatnya peluang yang dimanfaatkan.

Suami Tante Ratih Om Hendra punya hobbi main catur dengan Bapakku. Kalau sudah main catur bisa berjamjam. Kesempatan itulah yang kami gunakan. Paling mudah kalau mereka main catur di rumahku. Aku datangi terus Tante Ratih yang biasanya berhelah menolak tapi akhirnya mau juga. Aku juga nekad mencoba kalau mereka main catur di rumah Tante Ratih. Dan biasanya dapat juga walau Tante Ratih lebih keras menolaknya mulamula. Hehe kalau aku tak yakin bakalan dapat juga akhirnya manalah aku akan begitu degil mendesak dan membujuk terus.

Tiga bulan kemudian sesudah peristiwa pertama di kala hujan dan badai itu aku ketakutan sendiri. Tante Ratih yang lama tak kunjung hamil, ternyata hamil. Aku khawatir kalaukalau bayinya nanti hitam. Kalau hitam tentu bisa gempar. Karena Tante Ratih itu putih. Om Hendra kuning. Lalu kok bayi mereka bisa hitam? Yang hitam itu kan si Didit. Hehehehe tapi itu cerita lain lagilah.

Baca Juga : Remaja sedang di Mabuk Asmara

Sabtu, 19 Januari 2019

Cerita Dewasa Dosen Haus Sex


Nama saya Citra (samaran), dan saya adalah mahasiswa semester 5 di salah satu universitas swasta ternama di bilangan Jakarta Pusat , dan apa yang akan saya ceritakan disini adalah kisah yang terjadi sekitar beberapa tahun yang lalu. Hari Rabu adalah hari yang paling melelahkan bagiku ketika semester lima, bagaimana tidak, hari itu aku ada tiga mata kuliah, dua yang pertama mulai jam 9 sampai jam tiga dan yang terakhir mulai jam lima sampai jam 7 malam, belum lagi kalau ada tugas bisa lebih lama deh.

Ketika itu aku baru menyerahkan tugas diskusi kelompok sekitar jam 7 lebih. Waktu aku dan teman sekelompokku, si Dimas selesai, di kelas masih tersisa enam orang dan Pak Didi, sang dosen.Bareng yuk jalannya, parkir dimana Citra ? ajak Dimas Jauh nih, di deket psikologi, rada telat sih tadi

Dimas pulang berjalan kaki karena kostnya sangat dekat dengan kampus. Sebenarnya kalau menemaniku dia harus memutar agak jauh dari jalan keluar yang menuju ke kostnya, mungkin dia ingin memperlihatkan naluri prianya dengan menemaniku ke tempat parkir yang kurang penerangan itu. Dia adalah teman seangkatanku dan pernah terlibat one night stand denganku. Orangnya sih lumayan cakep dengan rambut agak gondrong dan selalu memakai pakaian bermerek ke kampus, juga terkenal sebagai buaya kampus.

Malam itu hanya tinggal beberapa kendaraan saja di tempat parkir itu. Terdengar bunyi sirine pendek saat kutekan remote mobilku. Akupun membuka pintu mobil dan berpamitan padanya. Ketika aku menutup pintu, tibatiba aku dikejutkan oleh Dimas yang membuka pintu sebelah dan ikut masuk ke mobilku.

Eeii mau ngapain kamu ? tanyaku sambil meronta karena Dimas mencoba mendekapku.

Ayo dong Citra, kita kan sudah lama nggak melakukan hubungan badan nih, saya kangen sama vagina kamu nih katanya sambil menangkap tanganku.

Ihh nggak mau ah, saya capek nih, lagian kita masih di tempat parkir gila ! tolakku sambil berusaha lepas.

Karena kalah tenaga dia makin mendesakku hingga mepet ke pintu mobil dan tangan satunya berhasil meraih payudaraku lalu meremasnya. Dimas jangan nggak mmhhh! dipotongnya katakataku dengan melumat bibirku.

Jantungku berdetak makin kencang, apalagi Dimas menyingkap kaos hitam ketatku yang tak berlengan dan tangannya mulai menelusup ke balik BH ku. Nafsuku terpancing, berangsurangsur rontaanku pun melemah. Rangsangannya dengan menjilat dan menggigit pelan bibir bawahku memaksaku membuka mulut sehingga lidahnya langsung menerobos masuk dan menyapu telak rongga mulutku, mau tidak mau lidahku juga ikut bermain dengan lidahnya. 

Nafasku makin memburu ketika dia menurunkan cup BH ku dan mulai memilinmilin putingku yang kemerahan. Teringat kembali ketika aku ML dengannya di kostnya dulu. Kini aku mulai menerima perlakuannya, tanganku kulingkarkan pada lehernya dan membalas ciumannya dengan penuh gairah. 

Kirakira setelah lima menitan kami berFrench kiss, dia melepaskan mulutnya dan mengangkat kakiku dari jok kemudi membuat posisi tubuhku memanjang ke jok sebelah. Hari itu aku memakai bawahan berupa rok dari bahan jeans 5 cm diatas lutut, jadi begitu dia membuka kakiku, langsung terlihat olehnya pahaku yang putih mulus dan celana dalam pinkku.

Kamu tambah nafsuin aja Citra, saya sudah tegangan tinggi nih katanya sambil menaruh tangannya dipahaku dan mulai mengelusnya.

Ketika elusannya sampai di pangkal paha, diremasnya daerah itu dari luar celana dalamku sehingga aku merintih dan menggeliat. Reaksiku membuat Dimas makin bernafsu, jarijarinya mulai menyusup ke pinggiran celana dalamku dan bergerak seperti ular di permukaannya yang berbulu. Mataku terpedam sambil mendesah nikmat saat jarinya menyentuh klistorisku. Kemudian gigitan pelan pada pahaku, aku membuka mata dan melihatnya menundukkan badan menciumi pahaku. Jilatan itu terus merambat dan semakin jelas tujuannya, pangkal pahaku. Dia makin mendekatkan wajahnya ke sana sambil menaikkan sedikit demi sedikit rokku.

Dan oohh rasanya seperti tersengat waktu lidahnya menyentuh bibir vaginaku, tangan kanannya menahan celana dalamku yang disibakkan ke samping sementara tangan kirinya menjelajahi payudaraku yang telah terbuka.

Aku telah lepas kontrol, yang bisa kulakukan hanya mendesah dan menggeliat, lupa bahwa ini tempat yang kurang tepat, goyangan mobil ini pasti terlihat oleh orang di luar sana. Namun nafsu membuat kami terlambat menyadari semuanya. Di tengah gelombang birahi ini, tiba tiba kami dikejutkan oleh sorotan senter beserta gedoran pada jendela di belakangku. 

Bukan main terkejutnya aku ketika menengok ke belakang dan melihat dua orang satpam sampai kepalaku kejeduk jendela, begitu juga Dimas, dia langsung tersentak bangun dari selangkanganku. Satu dari mereka menggedor lagi dan menyuruh kami membaca bandar bola online. Tadinya aku mau kabur, tapi sepertinya sudah tidak keburu, lagian takutnya kalau mereka mengejar dan memanggil yang lain akan semakin terbongkar skandal ini, maka kamipun memilih turun membicarakan masalah ini baikbaik dengan mereka setelah buruburu kurapikan kembali pakaianku.

Mereka menuduh kami melakukan perbuatan mesum di areal kampus dan harus dilaporkan. Tentu saja kami tidak menginginkan hal itu terjadi sehingga terjadi perdebatan dan tawarmenawar di antara kami. Kemudian yang agak gemuk dan berkumis membisikkan sesuatu pada temannya, entah apa yang dibisikkan lalu keduanya mulai cengengesan melihat ke arahku. Temannya yang tinggi dan berumur 40an itu lalu berkata,

Gini saja, bagaimana kalau kita pinjam sebentar cewek kamu buat biaya tutup mulut ?

Huh, dasar pikirku semua lakilaki sama saja pikirannya tak jauh dari selangkangan. Rupanya dalam hal ini Dimas cukup gentleman juga, walaupun dia bukan pacarku, tapi dia tetap membelaku dengan menawarkan sejumlah uang dan berbicara agak keras pada mereka. Di tengah situasi yang mulai memanas itu akupun maju memegangi tangan Dimas yang sudah terkepal kencang.

Sudahlah Mas, nggak usah buangbuang duit sama tenaga, biar saya saja yang beresin kataku

Ok, bapakbapak saya turuti kemauan kalian tapi sesudahnya jangan coba ungkitungkit lagi masalah ini !

Walaupun Dimas keberatan dengan keputusanku, namun dia mau tidak mau menyerah juga. Aku sendiri meskipun kesal tapi juga menginginkannya untuk menuntaskan libidoku yang tanggung tadi, lagipula bermain dengan orangorang seperti mereka bukan pertama kalinya bagiku. Singkat cerita kamipun digiring mereka ke gedung psikologi yang sudah sepi dan gelap, di ujung koridor kami disuruh masuk ke suatu ruangan adalah toilet pria. Salah seorang menekan sakelar hingga lampu menyala, cukup bersih juga dibanding toilet pria di fakultas lainnya pikirku.

Nah, sekarang kamu berdiri di pojok sana, perhatiin baikbaik kita ngerjain cewek kamu ! perintah yang tinggi itu pada Dimas.

Di sudut lain mereka berdiri di sebelah kanan dan kiriku menatapi tubuhku dalam pakaian ketat itu. Sorot mata mereka membuatku nervous dan jantungku berdetak lebih cepat, kakiku serasa lemas bak kehilangan pijakan sehingga aku menyandarkan punggungku ke tembok.

Kini aku dapat melihat bola online namanama mereka yang tertera di atas kantong dadanya. Yang tinggi dan berusia sekitar pertengahan 40 itu namanya Egy, dan temannya yang berkumis itu bernama Romli. Pak Egy mengelusi pipiku sambil menyeringai mesum.

Hehehe cantik, mulus wah beruntung banget kita malam ini ! katanya

Kenalan dulu dong non, namanya siapa sih ? tanya Pak Romli sambil menyalami tanganku dan membelainya dari telapak hingga pangkalnya, otomatis bulubuluku merinding dan darahku berdesir dielus seperti itu.

Citra jawabku dengan agak bergetar.

Wah Citra yah, nama yang indah kaya orangnya, pasti dalemnya juga indah Pak Egy menimpali dan disambut gelak tawa mereka.

Non Citra coba sun saya dong, boleh kan ? pinta Pak Romli memajukan wajahnya

Aku tahu itu bukan permintaan tapi keharusan, maka kuberikan satu kecupan pada wajahnya yang tidak tampan itu.

Ahhnon Citra ini di mobil lebih berani masak di sini cuma ngecup aja sih, gini dong harusnya Kata Pak Egy seraya menarik wajahku dan melumat bibirku.

Aku memejamkan mata mencoba meresapinya, dia makin ganas menciumiku ditambah lagi tangannya sudah mulai meremasremas payudaraku dari luar. Lidahnya masuk bertemu lidahku, saling menjilat dan berpilin, bara birahi yang sempat padam kini mulai terbakar lagi, bahkan lebih dahsyat daripada sebelumnya. Aku makin berani dan memeluk Pak Egy, rambutnya kuremas sehingga topi satpamnya terjatuh. Sementara dibawah sana kurasakan sebuah tangan yang kasar meraba pahaku. Aku membuka mata dan melihatnya, disana Pak Romli mulai menyingkap rokku dan merabai pahaku.

Pak Egy melepas ciumannya dan beralih ke sasaran berikutnya, dadaku. Kaos ketatku disingkapnya sehingga terlihatlah buah dadaku yang masih terbungkus BH pink, itupun juga langsung diturunkan.

Wow teteknya montok banget non, putih lagi komentarnya sambil meremas payudara kananku yang pas di tangannya.

Pak Romli juga langsung kesengsem dengan payudaraku, dengan gemas dia melumat yang kiri. Mereka kini semakin liar menggerayangiku. Putingku makin mengeras karena terus dipencetpencet dan dipelintir Pak Egy sambil mencupangi leher jenjangku, dia melakukannya cukup lembut dibandingkan Pak Romli yang memperlakukan payudara kiriku dengan kasar, dia menyedot kuatkuat dan kadang disertai gigitan sehingga aku sering merintih kalau gigitannya keras. Namun perpaduan antara kasar dan lembut ini justru menimbulkan sensasi yang khas.

Tak kusadari rokku sudah terangkat sehingga angin malam menerpa kulit pahaku, celana dalamku pun tersingkap dengan jelas. Pak Romli menyelipkan tangannya ke balik celana dalamku sehingga celana dalamku kelihatan menggembung. Tangan Pak Egy yang lainnya mengelusi belakang pahaku hingga pantatku. Nafasku makin memburu, aku hanya memejamkan mata dan mengeluarkan desahandesahan menggoda. Aku merasakan vaginaku semakin basah saja karena gesekangesekan dari jari Pak Romli, bahkan suatu ketika aku sempat tersentak pelan ketika dua jarinya menemukan lalu mencubit pelan biji klitorisku. Reaksiku ini membuat mereka semakin bergairah. Pak Romli meraih tangan kiriku dan menuntunnya ke penisnya yang entah kapan dia keluarkan.

Wawkeras banget, mana diamaternya lebar lagi kataku dalam hati bisa mati orgasme nih saya

Aku mengocoknya perlahan sesuai perintahnya, semakin kukocok benda itu makin membengkak saja.

Pak Romli menarik tangannya keluar dari celana dalamku, jarijarinya basah oleh cairan vaginaku yang langsung dijilatinya seperti menjilat madu. Kemudian aku disuruh berdiri menghadap tembok dan menunggingkan pantatku pada mereka, kusandarkan kedua tanganku di tembok untuk menyangga tubuhku.

Asyik nih, malam ini kita bisa ngerasain pantat si non yang putih mulus ini celoteh Pak Romli sambil meremasi bongkahan pantatku yang sekal.

Aku menoleh ke belakang melihat dia mulai menurunkan celana dalamku, disuruhnya aku mengangkat kaki kiri agar bisa meloloskan celana dalam. Akhirnya pantatku yang sudah telanjang menungging dengan celana dalamku masih menggantung di kaki kanan.

Pak masukin sekarang dong pintaku yang sudah tidak sabar marasakan batangbatang besar itu menjejali vaginaku.

Sabar non, bentar lagi, bapak suka banget nih sama vagina non, wangi sih ! kata Pak Romli yang sedang menjilati vaginaku yang terawat baik.

ak Usep mendorong penisnya pada vaginaku, walaupun sudah becek oleh lendirku dan ludahnya, aku masih merasa nyeri karena penisnya yang tebal tidak sebanding ukurannya dengan liang senggamaku. Aku merintih kesakitan merasakan penis itu melesak hingga amblas seluruhnya. Tanpa memberiku waktu beradaptasi, dia langsung menyodoknyodokkan penisnya dengan kecepatan yang semakin lama semakin tinggi. Pak Egy sejak posisiku ditunggingkan masih betah berjongkok diantara tembok dan tubuhku sambil mengenyot dan meremas payudaraku yang tergantung persis anak sapi yang sedang menyusu dari induknya. Pak Romli terus menggenjotku dari belakang sambil sesekali tangannya menampar pantatku dan meninggalkan bercak merah di kulitnya yang putih. Genjotannya semakin mambawaku ke puncak birahi hingga akupun tak dapat menahan erangan panjang yang bersamaan dengan mengejangnya tubuhku.

Tak sampai lima menit dia pun mulai menyusul, penisnya yang terasa makin besar dan berdenyutdenyut menggesek makin cepat pada vaginaku yang sudah licin oleh cairan orgasme.

Ooohh oohh di dalam yah non sudah mau nih bujuknya dengan terus mendesah Ahh iyahh di dalam aja ahh jawabku terengahengah di tengah sisasisa orgasme panjang barusan.

Akhirnya diiringi erangan nikmat dia hentikan genjotannya dengan penis menancap hingga pangkalnya pada vaginaku, tangannya meremas eraterat pinggulku. Terasa olehku cairan hangat itu mengalir memenuhi rahimku, dia baru melepaskannya setelah semprotannya selesai. Tubuhku mungkin sudah ambruk kalau saja mereka tidak menyangganya kuhimpun kembali tenaga dan nafasku yang terceraiberai. Setelah mereka melepaskan pegangannya, aku langsung bersandar pada tembok dan merosot hingga terduduk di lantai dan membaca agen bola online. Kuseka dahiku yang berkeringat dan menghimpun kembali tenaga dan nafasku yang tercerai berai, kedua pahaku mengangkang dan vaginaku belepotan cairan putih seperti susu kental manis.

Heheheliat nih, air sperma saya ada di dalam vagina wanita kamu kata Pak Romli pada Dimas sambil membentangkan bibir vaginaku dengan jarinya, seolah ingin memamerkan cairan spermanya pada Dimas yang mereka kira pacarku.

Oppsomongomong tentang Dimas, aku hampir saja melupakannya karena terlalu sibuk melayani kedua satpam ini, ternyata sejak tadi dia menikmati liveshow ini di sudut ruangan sambil mengocokngocok penisnya sendiri. Kasihan juga dia pikirku cuma bisa melihat tapi tidak boleh menikmati, dasar buaya sih, begitu pikirku. Sekarang, Pak Romli menarik rambutku dan menyuruhku berlutut dan membersihkan penisnya, Pak Egy yang sudah membuka celananya juga berdiri di sebelahku menyuruhku mengocok penisnya.

Hhmmmnikmat sekali rasanya menjilati penisnya yang berlumuran cairan kewanitaanku yang bercampur dengan sperma itu, kusapukan lidahku ke seluruh permukaannya hingga bersih mengkilap, setelah itu juga kuemutemut daerah helmnya sambil tetap mengocok milik Pak Egy dengan tanganku. Aku melirik ke atas melihat reaksinya yang menggeram nikmat waktu kugelikitik lubang kencingnya dengan lidahku.

Hei, sudah dong saya juga mau disepongin sama si non ini potong Pak Egy ketika aku masih asyik memainmainkan penis Pak Romli.

Pak Egy meraih kepalaku dan dibawanya ke penisnya yang langsung dijejali ke mulutku. Miliknya memang tidak sebesar Pak Romli, tapi aku suka dengan bentuknya lebih berurat dan lebih keras, ukurannya pun pas dimulutku yang mungil karena tidak setebal Pak Romli, tapi tetap saja tidak bisa masuk seluruhnya ke mulut karena cukup panjang. Aku mengeluarkan segala teknik menyepongku mulai dari mengulumnya hingga mengisap kuatkuat sampai orangnya bergetar hebat dan menekan kepalaku lebih dalam lagi. Waktu sedang enakenak bermain di bandar bola penipu, tiba tiba Dimas mengerang, memancingku menggerakkan mata padanya yang sedang orgasme swalayan, spermanya muncrat berceceran di lantai. Pasti dia sudah horny banget melihat adeganadegan panasku.

Merasa cukup dengan pelayanan mulutku, Pak Egy mengangkat tubuhku hingga berdiri, lalu dihimpitnya tubuhku ke tembok dengan tubuhnya, kaki kananku diangkat sampai ke pinggangnya. Dari bawah aku merasakan penisnya melesak ke dalamku, maka mulailah dia mengadukaduk vaginaku dalam posisi berdiri. Berulangulang benda itu keluarmasuk pada vaginaku, yang paling kusuka adalah saatsaat ketika hentakan tubuh kami berlawanan arah, sehingga penisnya menghujam vaginaku lebih dalam, apalagi kalau dengan tenaga penuh, kalau sudah begitu wuihh seperti terbang ke surga tingkat tujuh rasanya, aku hanya bisa mengekspresikannya dengan menjerit sejadijadinya dan mempererat pelukanku, untung gedung ini sudah kosong, kalau tidak bisa berabe nih. Sementara mulutnya terus melumat leher, mulut, dan telingaku, tanganya juga menjelajahi payudara, pantat, dan pahaku. Gelombang orgasme kini mulai melandaku lagi, terasa sekali darahku bergolak, akupun kembali menggelinjang dalam pelukannya. Saat itu dia sedang melumat bibirku sehingga yang keluar dari mulutku hanya erangan erangan tertahan, air ludah belepotan di sekitar mulut kami. Di sudut lain aku melihat Pak Romli sedang beristirahat sambil merokok dan mengobrol dengan Dimas.

Pak Egy demikian bersemangatnya bermain poker di judi online terpercaya, bahkan ketika aku orgasmepun dia bukannya berhenti atau paling tidak memberiku istirahat tapi malah makin kencang. Kakiku yang satu diangkatnya sehingga aku tidak lagi berpijak di tanah disangga kedua tangan kekar itu. Tusukantusukannya terasa makin dalam saja membuat tubuhku makin tertekan ke tembok. Sungguh kagum aku dibuatnya karena dia masih mampu menggenjotku selama hampir setengah jam bahkan dengan intensitas genjotan yang stabil dan belum menunjukkan tandatanda akan klimaks. Sesaat kemudian dia menghentikan genjotannya, dengan penis tetap menancap di vaginaku, dia bawa tubuhku yang masih digendongnya ke arah kloset. Disana barulah dia turunkan aku, lalu dia sendiri duduk di atas tutup kloset.

Huhcapek non, ayo sekarang gantian non yang goyang dong perintahnya

Akupun dengan senang hati menurutinya, dalam posisi seperti ini aku dapat lebih mendominasi permainan dengan goyangangoyangan mautku. Tanpa disuruh lagi aku menurunkan pantatku di pangkuannya, kuraih penis yang sudah licin itu dan kutuntun memasuki vaginaku. Setelah menduduki penisnya, aku terlebih dahulu melepaskan baju dan braku yang masih menggantung supaya lebih lega, soalnya badanku sudah panas dan bemandikan keringat, yang masih tersisa di tubuhku hanya rokku yang sudah tersingkap hingga pinggang dan sepasang sepatu hak di kakiku. Aku menggoyangkan tubuhku dengan gencar dengan gerakan naik turun, sesekali aku melakukan gerakan meliuk sehingga Pak Egy mengerang karena penisnya terasa diplintir. Kedua tangannya meremasi payudaraku dari belakang, mulutnya juga aktif mencupangi pundak dan leherku.

Tibatiba aku dikejutkan oleh tangan besar yang menjambak rambutku dan mendongakkan wajahku ke atas. Dari atas wajah Pak Romli mendekat dan langsung melumat bibirku. Dimas yang sudah tidah bercelana juga mendekatiku, sepertinya dia sudah mendapat ijin untuk bergabung, dia menarik tanganku dan menggenggamkannya pada batang penisnya.

Mmpphh mmmhh ! desahku ditengah keroyokan ketiga orang itu. Toilet yang sempit itu menjadi penuh sesak sehingga udara terasa makin panas dan pengap.

Ayo dong Citra emut, sepongan kamu kan mantep banget

Dimas menyodorkan penisnya kemulutku yang langsung kusambut dengan kuluman dan jilatanku, aku merasakan aroma sperma pada benda itu, lidahku terus menjelajah ke kepala penisnya dimana masih tersisa sedikit cairan itu, kupakai ujung lidah untuk menyeruput cairan yang tertinggal di lubang kencingnya. Ini tentu saja membuat Dimas blingsatan sambil meremasremas rambutku. Aku melakukannya sambil terus bergoyang di pangkuan Pak Egy dan mengocok penisnya Pak Romli, sibuk sekali aku dibuatnya.

Sesaat kemudian penisnya makin membesar dan berdenyukdenyut, lalu dia menepuk punggungku dan menyuruhku turun dari pangkuannya. Benar juga dugaanku, ternyata dia ingin melepaskan maninya di mulutku. Sekarang dengan posisi berlutut aku memainkan lidahku pada penisnya, dia mulai meremmelek dan menggumam tak jelas. Seseorang menarik pinggangku dari belakang membuat posisiku merangkak, aku tidak tahu siapa karena kepalaku dipegangi Pak Egy sehingga tidak bisa menengok belakang. Orang itu mendorongkan penisnya ke vaginaku dan mulai menggoyangnya perlahan. Kalau dirasakan dari ukurannya sih sepertinya si Dimas karena yang ini ukurannya pas dan tidak menyesakkan seperti milik Pak Romli. Ketika sedang enakenaknya menikmati genjotan Dimas penis di mulutku mulai bergetar

Aahhkk saya mau keluar non Pak Egy kelabakan sambil menjambaki rambutku dan creettcreett, beberapa kali semprotan menerpa menerpa langitlangit mulutku, sebagian masuk ke tenggorokan, sebagian lainnya meleleh di pinggir bibirku karena banyaknya sehingga aku tak sanggup menampungnya lagi.

Aku terus menghisapnya kuatkuat membuatnya berkelejotan dan mendesah tak karuan, sesudah semprotannya berhenti aku melepaskannya dan menjilati cairan yang masih tersisa di batangnya. Dengan klimaksnya Pak Egy, aku bisa lebih berkonsentrasi pada serangan Dimas yang semakin mengganas. Tangannya merayap ke bawah menggerayangi payudaraku. Dimas sangat pandai mengkombinasikan serangan halus dan keras, sehingga aku dibuatnya melayanglayang. Gelombang orgasme sudah diambang batas, aku merasa sudah mau sampai, namun Dimas menyuruhku bertahan sebentar agar bisa keluar bersama. Sampai akhirnya dia meremas pantatku eraterat dan memberitahuku akan segera keluar, perasaan yang kutahantahan itu pun kucurahkan juga. Kami orgasme bersamaan dan dia menumpahkannya di dalamku. Vaginaku serasa banjir oleh cairannya yang hangat dan kental itu, sperma yang tidak tertampung meleleh keluar di daerah selangakanganku.

Aku langsung terkulai lemas di lantai dengan tubuh bersimbah peluh, untung lantainya kering sehingga tidak begitu jorok untuk berbaring di sana. Vaginaku rasanya panas sekali setelah bergesekan selama itu, dengan 3 macam penis lagi. Lututku juga terasa pegal karena dari tadi bertumpu di lantai. Setelah merasa cukup tenaga, aku berusaha bangkit dibantu Dimas. Dengan langkah gontai aku menuju wastafel untuk membasuh wajahku, lalu kuambil sisir dari tasku untuk membetulkan rambutku yang sudah kusut. Aku memunguti pakaianku yang berserakan dan memakainya kembali. Kami bersiap meninggalkan tempat itu.

Lain kali kalau melakukan hubungan badan hatihati, kalau ketangkap kan harus bagibagi begitu kata Pak Egy sebagai salam perpisahan disertai tepukan pada pantatku.

Citra Citra sori dong, kamu marah ya ! kata Dimas yang mengikutiku dari belakang dalam perjalananku menuju tempat parkir.

Dengan cueknya aku terus berjalan dan menepis tangannya ketika menangkap lenganku, dia jadi tambah bingung dan memohon terus. Setelah membuka pintu mobil barulah aku membalikkan badanku dan memberi sebuah kecupan di pipinya seraya berkata

Saya nggak marah kok, malah enjoy banget, lain kali kita coba yang lebih gila yah, see you, good night

Dimas hanya bisa terbengong di tengah lapangan parkir itu menyaksikan mobilku yang makin menjauh darinya.

Jumat, 18 Januari 2019

Cerita Dewasa Ngentot Gadis Horny


Ternyata karyawan ceweknya cantik2, banyak lagi. Wah kesempatan nih mumpung aku lagi jomblo, siapa tahu ada karayawati om yang mau sama aku,gumamku. Aku melihat salah seorang karyawati yang kuketahui bernama Erly, orangnya cantik, putih, tinggi badan kurang lebih 168 cm, ukuran bra kirakira 36 C ditambah bodinya yang aduhai karena dia giat banget fitness,apalagi pantatnya yang besar,kalau dia lagi jalan,pantatnya naik turun yang bikin pikiran cowok yang memandangnya ingin meremas pantatnya.

Pernah suatu hari aku melihatnya diruang blow room,dia sedang menanggalkan blouse atasnya,saat itu aku liat dia Cuma pakai hem warna putih transparant yang seakanakan terlalu kecil buat dia,seakanakan ada yang nggak muat dibalik bajunya,mungkin karena teteknya terlalu gede kali,wah..wah..montok banget nih cewek, aku sudah membayangkan bagaimana kalau aku bisa meluk diapastinya angeeeet banget.

Aku mulai cari informasi mengenai dia,apa yang dia suka dan apa yang dibencinya,tiap kali bertemu dia,aku selalu menyapanya..diapun membalas sapaanku..ada kemajuan nih pikirku. Selang waktu 2 bulan, keakraban kami bukan lagi sebagai atasan dan bawahan,saat aku capital kerumahnya diapun menyambutku dengan ramah. Sudah saatnya aku mengungkapkan perasaanku kalau aku sayang padanya. Er aku mau berbagi bandar bola online ke kamu..

Sebenarnya aku sudah absolutist pengin ngomong inidia jawabngomong aja,aku sebenarnya sayang sama kamu, kamu mau kan jadi pacar aku?lalu dengan ekspresi kaget di jawab Her, berarti selama ini kamu salah tafsir tentang kebaikanku ke kamu,aku Cuma nganggap kamu teman,lagian kedudukan kita berbeda,aku sekretaris kantor sedangkan kamu Cuma OBsaat itu aku bagaikan tersambar petir,bukan masalah aku ditolak, tapi dia sudah menghina aku dengan katakata seperti itu.

Saatnya aku bikin perhitungan sama dia,nggak masalah aku ditolak,tapi aku harus bikin dia takluk sama akubesok harinya kebetulan dia kerja lembur karena dapat banyak tugas dari om ku,seandainya dia aku perkosa,jelas sekali kalau dia akan mengadukan aku ke polisi, tapi kalau aku bius, darimana aku bisa dapat Chloroform?

akhirnya aku dapat ide, temenku pernah cerita kalau minuman bersoda bermerek s***** dicampur salah satu obat tetes mata I****,bisa bikin orang teler alias pingsan,segera aku membeli minuman serta obat tersebut. Begitu aku sampai kantor, aku campur minuman tadi dengan obat tetes mata dengan dosis beberapa 2 tetes, aku pura2 ngasih sama dia minuman tadi, dengan alasan sebagai permintaan maaf atas kelancanganku dan berharap kita masih bisa temenan. 

awalnya dia nolak,tapi aku bilang ke dia kalau aku nggak ada maksud lain biar tidak curiga lalu aku pura2 ijin pulang padahal ingin baca bola online,tapi sebenarnya aku sembunyi di allowance direksi,aku intip dia dari ruang itu,aku liat dia mulai teguk minuman yang aku kasih tadi,ternyata benar juga,dalam hitungan menit dia langsung jatuh pingsan diatas kursi kerjanya,wah inilah kesempatanku,aku datangi dia lalu aku coba bangunin dia,siapa tau dia Cuma tertidur.

aku colek tangannya dia diem,lalu aku colek teteknya,dia tetep diemehhh ternyata beneran dia pingsan,dia kusandarkan dikursi,aku jongkok didepannya,lalu aku peluk dia erat2,akhirnya apa yang aku impikan selama ini tercapai,awalnya aku remas teteknya yang gede itu dari luar pakaiannya,wihh kenyal banget pentilmu Er,ooohhhenak banget Erly,lalu aku mulai mencium bibirnya yang seksi.

Aku kulum sampai bibirnya memerah,slurpoh enak bangetslurpslurp, aku mulai turun mencumbu lehernya,lalu melepas blousenya, mulai kubuka kancing bajunya satu persatu,wowwwwtiba tiba aku terbelalak seakan tak percaya dengan apa yang aku lihat,tetek loe gede banget Er,ini beneran tetek? Kok bent segedesemangka gini???lalu aku lanjutin membuka BH nya,wiiiii what a nice tits babe..aku rasa tetekmu ini lebih dari 36 C,atau mungkin tepatnya 39 C, American cup admeasurement man..

Pokoknya malam ini loe harus ajarin gue agen bola online t,mulai kukulum putingnya yang berwarna merah muda,dan putingnya yang belum nongol,apa mungkin dia sama sekali belum dijamah sama cowok ya? Pikirku,aku mulai menjilati ujung teteknya, kadang aku gigit sampai ada bekas di teteknya,aku makin bergairah saja,aku remas teteknya yang kenyal banget, habisnya kayak bola karet,he..he..kukulum2 sampai putingnya mulai mengeras.

Lalu aku mulai menjilati pusarnya dan akhirnya kulepas roknya yang seksi itu,Erly aku udah nggak sabar nih,pengin masukin kon***ku ke lubang vag***mu, begitu roknya terlepas dari kakinya,kulihat celana dalamnya yang makin bikin aku bertambah gairah, dia memakai tounge Gstring(celana dalam seksi yang kayak tali),yang biasa dipake bule saat berjemur di pantai (kayak yang aku liat di tivi),transparan lagi.

Aku jilati pahanya yang putih mulus,lalu aku sampai pada ujung pangkal pahanya,mulai kuturunkan celana dalamnya,pelanpelan aku menghayati aksiku,aku lihat pemandangan yang luar biasa,vag***nya menggelembung kayak seonggok daging,dan mataku tertuju pada klitorisnya yang sedikit basah kemerahan,dengan ditumbuhi bulu halus disekitar agency kewanitaannya.

Waduh harus cepetcepet nih kasih tau dia tentang bandar bola penipu barang gue,udah ngaceng keatas giniaku mulai menjilati dengan ganasnya,lalu aku buka bibir kemaluannya,kujilati terus tanpa henti,Erly ini saatnya gue masukin tongkol gue ke vag*** loe,kon*** gue udah nggak tahan nih,aku tanggalkan semua pakaianku,kini kami berdua telanjang tanpa sehelai benangpun.

Aku geser tubuhnya sedikit lalu aku angkat kaki kanannya..aku tempelkan kon***ku ke vaginanya,mulamula kugosokkan pelanpelan mulai dari bibir atas vag***nya yang sudah basah oleh liurku,ini backbone sih lubangnya? Susah amat nyarinya,pembaca harap maklum, saat itu aku baru pertama kali ngelakuin yang namanya chargeless sex,begitu ketemu,aku tekan maju mundur dengan pelan2,kok sempit banget pikirkuoke,aku akan paksa kont**ku ngambil perawan loe

Er..satu..dua..tiii..gaaaaapreeet..preett,kok kayak ada yang sobek?? Tapi apaan ya,awwwww yeskont**ku dah masuk separuh,tapi rasanya ada yang ngilu di pusakaku ini,kayak kejepit pintu..tapi bedanya ini rasanya enak banget,kutarik pelanpelan,kudorong lagi..blesssss..akhirnya kont**ku masuk sepenuhnya,lalu mulai kugenjot dia sampai teteknya yang montok itu bergoyang keatas dan kebawah,Er enak banget memiaw

loe,udah cantik,putih,montok ditambah memiawmu yang sempit ini,beruntung banget aku.kugenjot dia selama setengah jam,Er gue mau kluar nih,kluarin didalem aja ya.langsung kuluberkan spermaku kedalam vag***nya crooottcroott,ohhhohhh begitu kont** aku tarik keluar,ada bekas noda darah dikemaluanku, juga pada memiawnya,ternyata dia masih perawan ooiiii.lumayan ML pertama kali dapet bidadari perawan.

Setelah bermain poker di judi online terpercaya selama 5 menit, kuangkat dia keatas meja,kutaruh dia dengan posisi tengkurap,lalu aku ent*t lagi memiawnya dari belakang,kuremas teteknya,oohhh..opffhh.yesoh my god(biar kayak di film2 porno gitu),enak erterusin ya sayang,aku lebarkan lagi kakinya dengan posisi badan membungkuk diatas meja,kupeluk dia sambil terus meremas toketnya yang yahud,sampaisampai genjotanku terdengar suara..creeek..creeekccreeekaku masih belum puas,lalu kurapikan lagi pakaiannya. 

Mulai dari baju, blouse sampai roknya,tapi tanpa BH dan celana dalamnya,gue akan lebih puas kalau ngent*t loe dengan pakaian utuh,biar kayak karyawan kantor yang lagi ngelakuin activity secara sembunyi,lalu aku duduk dikursi,kutaruh dia diatasku dengan posisi membelakangiku,tangan kiriku meremas teteknya dari belakang,sedang tangan kananku menelusup kedalam roknya.

Aku arahkan lagi rudalku kearah vag***nya,dan bleeessohhhenak banget Erly,oohhhngent*t loe dari belakang sambil megang toket loe,oohh..nggak tahan neh Er,gue mau keluar lagi nih.croott..croottlegaaa.aku bangun lagi,lalu aku telentangkan dia dilantai,kubuka lagi kancing bajunya,Erly aku pengin ngent*t toket loe nih.kuhisap dulu pentilmu ya,sluuuurp.sluuuurpsegeeeerr.enaaak banget kalo minum susu dari sumbernya,lalu kutaruh ludahku ditengah toketnya yang putih mulus itu,biar licin gitu.kutempatkan kont**ku di situ>

Kutekan toketnya dari samping kiri kanan biar bisa menjepit kont**ku,mulai ku maju mundurkan rudalku,,wowwwww..what absurd tits honey,I d never acquainted like this afore ( ya iyalaaahh,namanya juga baru pertama kali ngesexnya),kont**ku Cuma kliatan helmnya,seakanakan kont**ku tertelan sama toketnya erly,,apalagi saat aku duduk diatas tubuhnya,pantatku terasa angeet banget,dan pahaku terasa bergetar saat terbentur toketnya yang montok dan kenyal itu,makin kupercepat gerakanku.

Makin terasa nikmatploookplokkplookohhhhaohhhhterusin ya sayang,toketmu bener2 luar biasa,sambil aku remas pentilmu yang gede dan putih ini,putingmu aku pelintir ya,biar makin nongol keatas,babe,my agent appetite to cum.mau kluar nih saying,udah nggak tahan,croootttcrooot.crooottt.spermaku keluar membasahi wajahnya yang cantik,,thanks honeymalam ini gue benerbener puas,loe udah ngelayanin gue sampai kont**ku nggak sanggup berdiri lagi,lalu aku ambil tisu sama air buat bersihin dia,lalu kurapikan pakaiannya seakanakan tak terjadi apaapa,nggak terasa sudah 3 jam aku melampiaskan nafsuku sama erly,

saat aku hendak keluar dari ruangan tersebuttibatibaterdengar suara seorang cewek yang memanggilku, mas.mas heri bangunudah siang nihmau narik nggak.jam segini masih molor,ooohhh sialan ternyata semua Cuma khayalan mimpiku,aku dibangunin sama istriku yang namanya juga erly tapi jauh banget dari apa yang aku impikan tadi,dia gendut, pendek,kulitnya item,ditambah lagi kerjanya sebagai penjual jamu gendong, sedangkan aku sendiri bekerja sebagai tukang becaksekian!!!!!

Baca Juga : Remaja sedang di Mabuk Asmara

Pengalaman ML Dengan Janda Semok

Ceritadewasa - Kisah ini terjadi kurang lebih setahun yang lalu, Tepatnya awal bulan mei 2003, Panggil saja namaku Roni. Usiaku saat in...